Siantar,-MetroGlobal24.Com – Keluarga Mayjen TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan, S.IP, MBA, PhD, Hon, DMS mendukung atlet Binaraga yang ada di Siantar-Simalungun dalam Pra-Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumut 2022. Pertandingan ini sejatinya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2022.
Melalui Putranya Suhanto Pakpahan, Bapak Sumiharjo Pakpahan menitipkan pesan untuk percaya diri membawa pulang juara 1 dalam Prakualifikasi, Porprov Sumut 2022 dan lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.
Suhanto mengatakan, dukungan moril dan materil diberikan kepada atlet binaraga juga sebagai dukungan menjauhkan narkoba dari kalangan anak muda khususnya di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.
Kisah Hafiz Al-Quran asal Kota Siantar Menjadi Atlet Binaraga Kualifikasi Porprov Sumut 2022
“Dorongan kita awal itu untuk mendukung anak muda jauh dari bahaya narkoba. Jika ada waktu yang kosong, lebih baik kita sebagai anak muda menghabiskan waktu dengan olahraga,” kata Suhanto, Senin (20/6/2022).
Ia juga sudah mendengar berbagai persiapan yang dilakukan atlet Binaraga binaan Perkumpulan Binaraga dan Fitnes (PBFI) Kabupaten Simalungun, salah satu atletnya Fanshuri Haitami.
“Saya sudah mengobrol langsung dengan Fanshuri. Saya bangga dengan prestasi dia pada tahun lalu. Saya yakin dia bisa menjadi juara 1 dan lolos kualifikasi,” ucap Suhanto.
Sementara itu Ketua Umum PBFI Kabupaten Simalungun Raliman Febby Purba, S.Sos mengaku persiapan mereka pada kualifikasi kali ini sudah mencapai 90 persen.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga Mayjen TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan yang telah mendukung atlet Binaraga yang ada di Siantar dan Simalungun.
Sementara itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sampai saat ini belum pernah ada memberi bantuan ataupun dukungan apapun, ungkapnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, atlet yang tergabung di dalam PBFI Kabupaten Simalungun berangkat dan mendapat juara tanpa campur tangan KONI daerah.
“Saat kami datang ke KONI Kabupaten Simalungun, banyak alasan mereka untuk tidak mendukung atlet daerahnya. Selama ini seluruh biaya akomodasi, keluar dari kantong pribadi,” ucapnya.
Ia meminta KONI agar lebih menghargai seluruh atlet-atlet daerahnya. Sebab, lanjut Raliman, para atlet itu bertanding khan membawa nama daerah masing-masing bukan pribadi.
Penulis : Gideon Aritonang