MetroGlobal24.com|Pematangsiantar – Judi tebak angka berhadiah atau toto gelap (togel) memberikan iming-iming kepada para penikmatnya, dengan modal 1000 rupiah jika nomor yang dibeli keluar, maka dengan 2 angka akan mendapatkan hadiah sebesar 65-70 ribu rupiah, untuk 3 angka akan mendapatkan 250-300 ribu rupiah dan untuk 4 angka hadiah yang didapatkan 2,5 juta rupiah.
Dengan iming-iming tersebut, para pelaku mulai dari bandar, koordinator lapangan, tukang rekap, dan penulis, berhasil menghasut warga untuk selalu membeli nomor dengan pembelian yang besar. Semakin besar modal yang dikeluarkan semakin besar juga hadiah yang didapatkan, motto bagi para pembeli yang telah terhasut.
Ditengah gencarnya upaya Pemerintah melakukan pemberantasan terhadap tindak perjudian khususnya online hingga melakukan pembentukan Satuan Petugas (Satgas) pemberantasan judi, tidak menimbulkan rasa takut kepada grup BSM yang merajai judi togel di Pematangsiantar yang juga menggunakan sistem online dalam melakukan transaksi.
Grup BSM, dikabarkan saat ini mampu meraup omset hingga Puluhan Juta rupiah per putarannya, dan dalam sehari grup bisnis judi itu melakukan putaran nomor hingga 3 kali. Tidak heran jika penghasilan yang diraup pun mencapai ratusan juta hingga Miliaran rupiah untuk per bulannya.
Menurut keterangan warga, saat ini BSM beroperasi di seluruh kota Pematang Siantar, namun omset terbesarnya berada diwilayah Kecamatan Siantar Selatan, yaitu Jalan Tekukur dan Jalan Merpati.
“Sudah main di seluruh kota Siantar ini kabarnya bang, tapi omset terbesarnya di kecamatan Siantar Selatan di jalan Tekukur dan jalan Merpati, kalau disitu lebih mudahlah beli nomor togel daripada beli Sembako,” bilang Napit salah seorang warga jalan Rajawali.
“Tapi katanya di berita diberantas semua judi, kenapa disini (Tekukur dan Merpati) tidak pernah habis-habisnya judi, kalau untuk Siantar kurasa disinilah grosirnya,” ucapnya lagi.
Terkait adanya indikasi keterlibatan oknum aparat di dalam bisnis judi togel yang sedang beroperasi khususnya di Pematang Siantar, Mayor Hairul Hadi selaku Kepala Penerangan Resort Militer (Kapenrem) 022/PT menegaskan akan menindak jika ada personil yang terlibat.
“Kita wajib mengambil tindakan, sesuai perintah Panglima TNI, bahwa kita akan memberikan reward dan punishment,” tulis Kapenrem melalui pesan whatsappnya, ketika dikonfirmasi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menekankan bahwa dirinya tidak memberikan toleransi bagi personil Polri yang terlibat dalam tindak perjudian.
“Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes,” kata Kapolri
“Kami ingin berpesan kepada seluruh jajaran Polri, jangan coba-coba untuk melibatkan diri dalam kegiatan perjudian ini. Sekali lagi saya ingatkan jangan melibatkan diri,” tegas Kapolri (22/6/2024) terkait pemberantasan tindak perjudian.(Mg)