MetroGlobal24.com|Simalungun – Long Segmen merupakan kegiatan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus (bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standar sepanjang segmen .
Demi menunjang kesejahteraan rakyat, Pemerintah pun berupaya menggelontorkan dana yang cukup besar demi perbaikan infrastruktur jalan.
Namun berbeda dengan pembangunan Bahu Jalan Long segmen jalan jurusan Damakkitang – Silou Dunia, kecamatan Silou kahean, kabupaten Simalungun, Sumut, dengan nomor kontrak 600.2.10.2/10/6.2/PPK-WIL.II/2024 dari sumber dana Alokasi khusus(DAK) tahun 2024 dengan nilai kontrak Rp 13.703.060.000 dan kontraktor pelaksana CV. PUNGGOWO CIREM/ AHMAD KICER GINTING sertaa konsultan pengawas CV POLO CONSULTANS yang diduga dikerjakan tidak sesuai matrial semestinya.
Salah seorang pengguna jalan, Juliaman Saragih saat dikonfirmasi di lapangan mengatakan Pekerjaan bahu jalan yang dipergunakan diduga tidak sesuai RAB atau asal jadi.
Menurutnya, pada awal pekerjaan awal dikerjakan perataan base jalan yang akan dikerjakan biasanya ditambah bahu jalan contohnya badan jalan lebar 4 meter ,bahu jalan 75 cm kiri dan 75 cm bahu jalan kanan, maka yang akan di base adalah 550 cm .
Medium bahan secara teknis apakah sudah tepat dan base minor untuk menutupi lobang apakah dipergunakan.
“Pekerjaan bahu jalan apakah sesuai dengan perencanaan dengan menggunakan tanah timbun dan apakah tanah timbun tersebut telah diuji laboratorium,” ungkapnya.
“Terima kasih kepada Bapak Bupati Simalungun atas pembangunan long segmen yang telah lama diidamkan dan sudah terwujud. Namun kami meminta kepada Bapak Bupati Simalungun agar boleh turun kelokasi pekerjaan ini agar bisa di cek langsung apakah sesuai dengan RAB atau perencanaan,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pengerjaan bahu jalan asal jadi dan merupakan pembodohan.
Disampaikannya, terkait tanah kuning sangat tidak layak dijadikan timbunan untuk bahu jalan.
“Logika saja selama ini bahu jalan dasarnya adalah Bes A, dengan menggunakan Timbunan tanah Ini sudah merupakan pembohongan , Sangat tidak propesional dan diduga tidak memahami teknik kerja dan parit aliran air di silondoyung tdk ada yg di sentuh , sehingga aliran air tersumbat,pekerja sudah melakukan pelaksanaaan Bes A dan hot mix,” ungkapnya.
Dia berpendapat pengaspalan di silondoyung dikhawatirkan tidak berapa lama akan tergerus air.
“Yang lebih merusak lagi pekerja melakukan perapian bahu jalan dengan menggunakan alat berat grader setelah hot mix dibangun, seiring berjalan waktu jangka panjangnya akan mempercepat kerusakan permukaan hot mix akibat telah terkikis besi dari pada grader,” ujarnya.
Terpisah, Eko salah seorang Staf Dinas PU kab Simalungun menyampaikan bahwa Pihak PU akan datang meninjau lokasi dan tanah timbun yang digunakan. “Mmang benar itu ada di dalam perencanaan ujarnya, Kamis (04/07/2024)..
Salah seorang Konsultan berinisial P.Sibarani yang berhasil ditanyai terkait pekerjaan tersebut mengatakan bahwa dia merupakan Konsultan Quantity bukan Quality.
“Terkait penimbunan bahu jalan menggunakan tanah timbun memang ada dalam perencanaan untuk menutupi lubang yang ada pada Lokasi pekerjaan bahu jalan, kalua quality tanah timbun itu bagian yang lain itu, tapi tanah sudah melalui uji Laboratorium,” bilang Sibarani. (Mg)