Seimangkei, MetroGlobal24.Com – Forum Peduli Masyarakat Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei (FPM KEK SMK) ajak masyarakat yang berada di seluruh lingkar Kawasan untuk bersama dan bersatu mendukung kemajuan pembangunan di Kawasan Industri tersebut.
Dukungan tersebut berupa kerja sama antara Menkon ataupun Subkon (perusahaan kontraktor) yang berada saat ini dalam pembangunan KEK Sei Mangkei agar segera dijalin bentuk kerja sama yang baik dalam segala item pekerjaan.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Forum Syawaluddin Sinaga, melalui Sekretarisnya Rudi Samosir, Sabtu (19/2/2023) di Lapangan Kawasan Sei Mangkei.
Forum ini merupakan satu-satunya wadah yang peduli dengan masyarakat yang berada disekitar wilayah Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. Adapun daerah yang berada disekitar wilayah KEK Sei Mangkei adalah Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Asahan. Forum ini akan menjadi corong perpanjangan tangan masyarakat dalam penyampaian aspirasi, keluhan ataupun pemberdayaan Sumber Daya Manusia secara khusus yang berada disekitar wilayah Sei Mangkei dan secara umum di wilayah Sumatera Utara, Indonesia,” ucapnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa Forum ini didirikan secara kolektif, kolegial dan sudah didaftarkan serta memiliki kekuatan Hukum sesuai dengan SK Kemenkumham RI Nomor: AHU-004987.AH.01.07 Thn 2016
“Seluruh masyarakat mari bersatu dan bergabung. Jangan mau dipecah-belah, dihadapan kita ada masa depan yang baik, mari kita terlibat didalam. Karena Forum ini siap menjadi jembatan dan wadah aspirasi segala persoalan masyarakat di Kawasan KEK Sei Mangkei dengan catatan untuk mendukung Kawasan Industri lebih maju”, tambahnya.
FPM selama ini sudah mendengar segala persoalan baik adanya perusahaan yang tidak memenuhi UU Cipta Karya yang artinya ada upah jauh dibawah standart, ada pekerja yang tidak didaftarkan perusahaan ke BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, ada juga perusahaan yang tidak menggunakan Humas Pekerja lokal, dan ada perusahaan yang saat ini berselisih hingga belum membayarkan hasil kontrak bersama.
“Kita sudah menginvestigasi semua ini, sebelumnya kita sudah sampaikan kepada PT. Kinra serta perusahaan investor yang ada di kawasan. Forum ini bukan menjadi penghambat kemajuan Kawasan Industri melainkan, Organisasi ini sebagai wadah mitra untuk memajukan Kawasan Industri”, ujar Rudi Mantan aktivis 98 tersebut.
Terkait adanya Perselisihan Tagihan Pembayaran antara Perusahaan Anggota Forum FPM dengan PT. Sheel Oil pihak, akhirnya PT. Kinra akan menyelesaikannya melalui Mediasi pada hari Rabu 22 Februari 2023 mendatang di Kantor Kawasan KEK Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas – Kabupaten Simalungun.
Demikian juga terkait hal kerjasama antara warga dan Menkon ataupun Subkon yang ada saat ini, surat dari Forum FPM akan dilayangkan Senin besok.
“Memang Budaya Aksi Unjuk Rasa ataupun Demonstrasi jika dianggap perlu, menjadi Karakter Forum FPM. Dengan catatan jika sesuatu hal tidak tercapai dengan Mediasi. Sebab, dimana pun Kawasan Industri yang berada di Asia ini, pasti Organisasi ataupun Forum akan menjadi wadah penyampaian aspirasi masyarakat sekitarnya yang harus diperhatikan dan dirangkul”, tambah salah satu Tokoh Pemuda Raliman F. Purba.//TM