Tulungagung – 5 Korban ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dua di antaranya dalam penanganan intensif.
Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Mohammad Rifa’i, mengatakan dari 9 korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit, dua korban meninggal dunia, dua lainnya diperbolehkan pulang dan sisanya masih dalam perawatan medis.
“Yang dirawat masih 5, rinciannya dua orang dalam penanganan intensif di red zone, sedangkan tiga korban kini ditangani di ruang perawatan biasa,” kata Rifa’i, dilansir dari pilaraktual.com, Selasa (11/5/2021).
Menurutnya tiga korban yang telah beralih ke ruang perawatan kondisinya mulai berangsur-angsur membaik.
Sementara Kapolsek Rejotangan AKP Heri Poerwanto, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan terkait kasus petasan meledak di Desa Sukorejo Wetan. Sejumlah barang bukti telah diamankan. “Sementara ada dua saksi yang kami periksa,” kata Heri.
Menurutnya wilayah selatan Kecamatan Rejotangan, Tulungagung tersebut selama ini terkenal dengan tradisi bermain petasan saat merayakan lebaran.
“Di wilayah selatan (Rejotangan) ini memang daerah otang petasan, bahkan di lokasi ledakan itu sudah dua kali dipakai produksi petasan, tahun lalu dan sekarang,” imbuhnya.
Sebelumnya, Senin (10/5) sekitar pukul 22.30 WIB terjadi ledakan petasan di Tulungagung, tepatnya di rumah kosong Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, yang bersumber dari petasan. 9 Orang menjadi korban, 2 di antaranya meninggal dan tujuh sisanya mengalami luka-luka.
Kedua korban yang meninggal dunia tersebut atas nama Mohammad Asrori (25) serta Mohammad Nuzul Ilham (21) warga Desa Sukorejo Wetan. Para korban diduga tengah memproduksi petasan secara bersama-sama untuk persiapan perayaan lebaran 2021. Polisi sendiri telah mengamankan 4 kg bubuk mesiu. (*)