Anggota DPR RI Junimart Girsang Semangati Penggarap PTPN 4 Bah Jambi

Simalungun, MetroGlobal24.Com – Kehadiran Junimart Girsang Anggota DPR RI Komisi 2 di kampung Mariah Jambi, kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi pada hari Kamis 15/9/2022 dituding kurang tepat. Pasalnya Junimart yang dengan sengaja menjumpai warga penggarap kebun Bah Jambi yang menamakan dirinya kelompok 147 justru semakin memperkeruh konflik antara 147 dengan PTPN 4 Kebun Bah Jambi.

Berdasarkan rekaman video amatir yang diambil saat kegiatan berlangsung, Junimart seakan memberikan ‘harapan kosong’ kepada para penggarap bahwa lahan yang sedang disengketakan benar akan dilepas begitu saja oleh pihak PTPN

Dengan semangat berapi-api di hadapan warga 147 Mariah Jambi dan juga Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga, Junimart mengatakan bahwa pihaknya (Komisi 2 DPR RI) telah menerima aspirasi dan pengaduan warga 147 sejak September tahun 2021.

Selain itu dirinya juga mengatakan telah menjumpai Gubernur dan pejabat lainnya untuk membicarakan aspirasi warga 147.

“Saya telah bertemu dengan Gubernur, Kapoldasu dan ada juga pihak Badan Pertanahan Negara (BPN) pusat serta Kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kanwil BPN Provinsi Sumatera Utara, untuk segera melakukan pengukuran ulang di lahan PTPN 4 Bah Jambi, namun kendalanya ada di masalah anggaran, siapa yang akan mendanai pengukuran ulang itu,” sebut Junimart.

Tidak menyerah sampai disitu saja, Junimart mengakui bahwa tidak hanya sekali dirinya melakukan pertemuan dengan orang yang sama, bahkan dirinya menggiring masalah dana tersebut pada rapat komisi 2 agar dana tersebut dianggarkan.

“Setelah pertemuan pertama saya juga masih melakukan hal yang sama dengan orang yang sama juga, saat itu Kakanwil BPN Provsu masih baru dan dia mengatakan akan mempelajari datanya dulu dan meminta waktu,” tukas Junimart.

“Pada rapat komisi 2 DPR RI saya juga sudah mengusulkan agar diketuk anggaran untuk biaya kegiatan masyarakat dengan PTPN dan agar dana itu tidak bisa digunakan ke hal yang lain, namun sampai saat ini hal itu belum direstui,” pungkas Junimart Girsang.

Untuk lebih meyakinkan para penggarap, Junimart menegaskan agar tetap mengerjakan karena telah ada kesepakatan tertulis, namun sayangnya pria ini tidak merincikan lebih mendetail kesepakatan yang dimaksud.

“Karena sudah ada kesepakatan tertulis maka saya katakan kerjakan itu, kecuali kalau tidak ada kesepakatan tertulis saya tidak mau, tapi atas nama saya karena sudah ada kesepakatan tertulis maka kerjakan,” bilang anggota DPR RI.

Politisi PDIP ini juga berjanji dihadapan warga penggarap kalau dirinya akan berkomunikasi dengan Kapolda melalui Direktur Kriminal Umum Kombes Tatang, untuk lebih memperhatikan permasalahan konflik antara warga dengan PTPN 4 hingga ada warga yang ditahan oleh Polres Simalungun.

“Saya sudah sampaikan ke Direktur kriminal umum agar lebih memperhatikan masalah ini karena saya dengar ada yang ditahan, kalau memang dua warga (Sitorus dan Ambarita) yang ditahan itu terbukti melakukan tindak pidana, yah silahkan saja ditahan, tapi tindak pidana itu ada dua yaitu terpaksa dan tidak sengaja, kalau karena dorong dorongannya lalu terpleset dan terjatuh itu bukan didorong namanya, mari kita sama-sama berdoa agar kedua orang itu bisa pulang,” tegas Junimart.

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga saat dikonfirmasi terkait kehadiran Junimart Girsang di Mariah Jambi, melalui Sutrisno Camat Jawa Maraja Bah Jambi mengatakan bahwa Bupati hanya menyarankan agar tetap menjaga kekondusifan.

“Saya juga tidak tau sebelumnya akan adanya kegiatan itu, sewaktu saya di Raya sekira pukul 14.00 wib saya dihubungi pegawai kecamatan bahwa ada kegiatan itu dan saya tiba di tempat pertemuan itu sudah pukul 17.00 acara hampir selesai dan saya tidak tau apa pembahasannya,” bilang Sutrisno saat dikonfirmasi melalui selularnya.

“Kalau pak Bupati saya dengar tadi hanya menyarankan kepada warga agar tetap menjaga kekondusifan dan jangan terulang lagi bentrok, silahkan demon tapi harus kondusif, itu kata Bupati,” ujar Sutrisno.

Saat ditanyai terkait status lahan yang digarap oleh kelompok 147, Sutrisno mengakui tidak mengetahui apapun.

“Sudah lama ceritanya ini sejak tahun 1967, sejak jaman Camat pak Rasyid juga, katanya sudah sampai ke Menteri tapi masih seperti ini ceritanya,” ungkap Camat tersebut.

Beberapa warga Jawa Maraja Bah Jambi merasa kesal akan kehadiran Junimart Girsang menemui warga 147.

“Harusnya sebagai anggota DPR RI Junimart harus menguasai dulu permasalahannya, jangan hanya menampung aspirasi dan menemui warga 147, Junimart juga harus menggali informasi dari warga yang tidak tergabung dalam 147,” bilang seorang warga yang enggan identitasnya dicantumkan.

“Yang menggarap dan menuntut saat ini adalah yang mengaku ahli waris pemilik lahan itu, tapi entah mereka tidak tahu atau menutupi bahwa lahan itu dulunya sudah ada ganti ruginya, suratnya selain di pihak PTPN ada juga pada warga, itu yang harus diketahui Junimart,” ucapnya lagi dengan kesal.rel