Pematang Raya,-MetroGlobal24.Com
Kapolres Simalungun AKBP Nicolas Dedy Afrianto, SH, S.IK, MH melalui Kasat Binmas AKP Hengky Siahaan, SH menyampaikan bahwa dengan adanya akhir-akhir ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak berkuku bela seperti Lembu, para Bhabinkamtibmas sejajaran Polres Simalungun turun ke peternak di desa Binaannya untuk memonitoring dan edukasi tentang Penyakit Mulut dan Kuku pada Lembu, Rabu (25/05/2022).
Kasat Binmas AKP Hengky Siahaan, SH menjelaskan bahwa para Bhabinkamtibmas sudah bekerja dan turun langsung membantu para peternak untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan dengan adanya Wabah Penyakit Kuku dan Mulut pada Lembu dengan cara memonitoring dan edukasi pencegahan penyakit ini pada peternak.
Para Bhabinkamtibmas Polres Simalungun bekerja sama dengan perangkat nagori atau desa dan penyuluh dari dinas peternakan Kabupaten Simalungun, seperti hari ini di Huta 3 Nagori Bah Sulung Kec. Tapian Dolok Kab.Simalungun Bhabinkamtibmas Aiptu JP Napitupulu bersama Gamot Huta 3 Bapak Darmawanto mendatangi peternak Bapak Mike Kurniawan.
Setelah dilakukan pengecekan 5 ekor Lembu milik bapak Mike yang terdiri dari 3 ekor Jantan dan 2 ekor betina dalam keadaan sehat didalam kandang (tidak diangon). Selanjutnya diberi edukasi bahwa Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD), jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae yang merupakan penyakit menular namun jangan panik.
Bhabinkamtibmas menyampaikan agar selalu berkoordinasi dengan Dinas Peternakan untuk menjaga kesehatan ternak agar selalu terkontrol dan apabila menemukan gejala PMK pada ternaknya agar langsung koordinasi dengan dinas peternakan untuk segera dilakukan penanggulangannya, jelas Hengky.
Sejak adanya wabah penyakit Kuku dan Mulut pada hewan ternak para bhabinkamtibmas Polres Simalungun langsung melakukan monitoring dan edukasi tentang penyakit Kuku dan Mulut kepada para peternak sehingga tidak terjadi kepanikan dan bisa memberikan bantuan pendampingan hingga para peternak dapat bimbingan dari penyuluh peternakan dalam pencegahan maupun pengobatan serta memutus mata rantai penyebaran PMK ini, tutup Hengky.TH
