Jakarta,-MetroGlobal24.Com
Parsadaan Toga Manalu Boru dan Bere (PTMBB) Se-Jabodetabek dan Banten menggelar Partangiangan di Gedung Pertemuan Sejahtera, Jalan Pondok Gede Nomor 56, Lubang Buaya Jakarta Timur , Minggu (15/5/2022).
Partangiangan dengan tema “Bersukacita lah Dalam Pengharapan, Sabarlah Dalam Kesesakan dan Bertekunlah Dalam Doa” (Roma 12 :12) dan Sub Tema “Melalui doa bersama ini, Manalu, Boru dan Bere se- Jabodetabek-Banten berkomitmen sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa & satu tujuan membangun generasi masa depan yang berkarakter dan beriman unggul“ berlangsung dengan sukses.
Partangiangan pomparan Manalu se- Jabodetabek–Banten ini dihadiri Ketua Umum PTMBB Indonesia Sabam Parulian Manalu, SE, MAP, PHD bersama Bendahara Umum PTMBB Dr.Osman Manalu SE MM serta Wakil Sekretaris PTMBB Adolf Frian Manalu, STP, MMA.
Ketua Panitia Partangiangan PTMBB se Jabodetabek-Banten Bane Raja Manalu dalam sambutannya mengatakan, acara partangiangan pomparan Manalu, Boru, Bere Se-Jabodetabek & Banten ini sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana dua tahun lebih tidak dapat menjalin silaturahmi sesama Manalu Boru, Bere dikarenakan pandemi Covid -19.
Kegiatan ini juga sekaligus persiapkan masa depan Manalu untuk Manalu masa depan. “Demi masa depan Manalu kita harus mampu mencontoh perjuangan sang elang dalam mengambil keputusan yang sangat berat untuk melakukan perubahan. Di usia 40 tahun cakarnya yang panjang & fleksibel tak lagi tajam, yang menyulitkan menangkap mangsa. Paruhnya yang tajam telah bengkok. Bulu-bulunya tua, tebal dan berat memenuhi dada yang menyulitkan nya terbang. Disaat itu elang hanya punya dua pilihan “mati atau ambil keputusan yang sulit dan sangat menyakitkan,” ucapnya.
Lebih lanjut Bane Raja Manalu mengatakan untuk membangun generasi masa depan Manalu yang berkarakter, Manalu harus melakukan perubahan, harus mencontoh perjuangan sang elang itu.
“Kita harus berkomitmen untuk sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa & satu tujuan membangun masa depan Manalu untuk Manalu masa depan”, ungkapnya.
Ketua Umum PTMBB Indonesia Sabam Parulian Manalu dalam sambutanya mengatakan, masa depan Manalu ditentukan oleh Manalu itu sendiri. “Kita sudah ditentukan menjadi marga Manalu. Kita tidak bisa merubahnya menjadi marga lain. Jadi kita sampai keturunan kita akan tetap menjadi marga Manalu,” ujarnya.
Sabam menceritakan sedikit pengalaman saat dulu bertanya kepada bapaknya darimana asal Manalu itu. “Lalu bapaknya mengatakan dari daerah Parmonangan. Mendengar itu, saya langsung pergi ke Parmonangan. Sesampainya di kampung Parmonangan saya melihat tidak ada Manalu disana. Saya langsung telepon bapak dan mengatakan bapak bohong. Manalu tidak ada di Parmonangan. Yang ada, Ruma Butar, Sigukguhi, Ruma Ijuk”, terangnya.
“Artinya Manalu yang menjadi pohonnya sudah dihilangkan. Seperti pohon beringin, sebagaimana pun rindangnya namun dia tetap harus ditopang oleh batangnya. Artinya kita bisa membuat kumpulan-kumpulan par Oppu-Oppu, tetapi jangan pernah kita lupakan Manalunya”, pesan Sabam Manalu.
Lebih lanjut mantan Ketua Pelabuhan seluruh Indonesia ini mengatakan, perkumpulan itu dibuat oleh Manalu, bukan perkumpulan yang membuat Manalu.
“Saya berpesan kepada seluruh pomparan Manalu agar memberikan pertolongan kepada Manalu yang membutuhkan pertolongan & jangan pernah menolaknya walaupun dia belum masuk punguan. Masuk atau tidak masuk punguan dia tetap Manalu, setelah kita tolong baru kita ajak dia masuk pungguan”, pungkasnya.
Dari pantauan awak media seluruh rangkaian acara partangiangan PTMBB se- Jabodetabek-Banten berjalan dengan baik, dan terlihat saling silaturahmi.RJS