Parapat,-MetroGlobal24.Com
Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin secara resmi membuka Perayaan Hari Rempah Nasional (HRN) dan Indonesian Spicies Forum dan Pameran Business Expo (ISFBE) di Niagara Hotel Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, Jum’at 10/12/2021.
Dalam sambutann Wapres mengatakan, bukan tanpa alasan kenapa acara di Kota Parapat danau Toba yang indah ini. Karna Danau Toba merupakan satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, kawasan ini merupakan pusat berbagai tanaman rempah yang pernah menjadi primadona ekspor pertanian dari Provinsi Sumatera Utara.
“Dari kawasan inilah saya ingin kita bersama-sama menggaungkan kembali kejayaan rempah Indonesia. Ini selaras dengan amanat Bapak Presiden pada Hari Tani Indonesia Tahun 2017. Tujuannya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan petani serta keunggulan agribisnis Indonesia,” katanya.
Dikatakan, Tuhan menganugerahkan alam dengan kekayaan rempah-rempah yang luar biasa. Berbagai rempah eksotis tumbuh di lingkungan kita. Kita punya jahe, kunyit, pala, kemiri, cengkeh, lada, kayu manis, tembakau, dan bermacam rempah lainnya. Rempah kita sarat dengan nilai semangat kebangsaan dan persatuan bangsa.
Kemudian, Wakil Presiden mengingatkan sekilas sejarah tentang Pemerintah Indonesia yang telah berhasil mengambil alih sekitar 500 perusahaan perkebunan Belanda atau yang dikenal dengan istilah “Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda” pada 10 Desember 1957.
”Tanggal 10 Desember yang kita peringati sebagai Hari Perkebunan, merupakan tanda dan tonggak sejarah perjuangan agar perkebunan kembali bangkit memberikan sumbangsih bagi perekonomian, khususnya meningkatkan devisa negara dari hasil ekspor perkebunan,” katanya.
Selanjutnya, Wakil Presiden meminta kepada jajaran Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, untuk segera mengupayakan langkah-langkah untuk mempercepat terwujudnya sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib, serta bebas dari hambatan dan pembatasan yang selama ini tidak menguntungkan, membangun dan melengkapi berbagai sarana & prasarana penunjang proses produksi, distribusi & logistik untuk peningkatan produktivitas serta aktivitas ekspor, membentuk tata kelola niaga yang saling menguntungkan antara produsen & konsumen, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.
Pemanfaatan komoditas rempah, Wakil Presiden mengatakan erat kaitannya dengan perkembangan kuliner. Untuk itu, mari kita semakin gencar promosikan Indonesia dalam kampanye ‘Spice Up the World’. “Kampanye ini penting untuk membangun “national culinary branding” sehingga citra kuliner Indonesia berbasis rempah & bumbu dapat lebih mendunia,” kata Wapres
Kekuatan branding kuliner ini perlu dibangun dengan tetap menonjolkan kualitas produk yang mencerminkan kualitas pikir, kualitas karya, kualitas kinerja, serta kualitas hidup bangsa Indonesia. “Mari semua bangkit untuk mengelola kekayaan bumi Indonesia secara bijak, karena itulah keunggulan komperatif kita yang diakui dunia,” kata Ma’ruf Amin.
Di kesempatan itu, Mentri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, peringatan hari perkebunan dan hari rempah nasional yang dirangkaikan dengan kegiatan ISFBE dengan tema “Membangkitkan Kejayaan Rempah untuk Peningkatan Ekspor Komoditas Perkebunan Menuju Indonesia Maju, Mandiri dan Modern.”
“Kami sangat berterimakasih dan bangga atas kehadiran Wakil Presiden semoga kehadiran bapak membuahkan hasil yang bermakna. Indonesia masuk dalam sepuluh besar dan bersama gubernur dan bupati saya berharap kita masuk dalam 3 atau 2 besar negara penghasil rempah. Karena kurang apa perkebunan kita, pertanian kita, peternakan kita. Dan ternyata ketahanan pangan kita sangat luar biasa dengan pertanian yang kita akselerasi dengan baik, semua pihak yang turun tangan dan secara langsung Bapak Presiden dan Wakil Presiden turun mengenergi semua jenis pertanian yang ada, maka pertanian kita bertahan sangat luar biasa banyak negara yang colef dan merangkak menghadapi Covid, tapi kita mampu bertahan,” kata Syahrul.
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa rempah merupakan budaya Sumatera Utara yang tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa komoditas yang menjadi kebanggaan Sumatera Utara bahkan komoditas ekspor seperti kemiri, lada, andaliman, kapulaga, cengkeh, jahe dan lainnya serta sudah berjalan sejak Republik Indonesia ini berdiri.
“Pemerintah Sumatera Utara dari sektor hulu sudah menyalurkan bibit unggul dan membina serta mendorong UMKM untuk derisasi rempah ini. Kami sampaikan untuk peningkatan pemodalan UMKM Pemerintah Sumatara Utara melalalui Bank Sumut dan Bank lainnya telah menfasilitasi UMKM rempah untuk pasar ekspor,” kata Gubsu.
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga seusai mengikuti acara tersebut menyampaikan, bahwa Kabupaten Simalungun juga sangat berperan dalam kontribusi hasil rempah. “Kabupaten Simalungun memiliki lahan seluas 600 hektar yang didalamnya terdapat rempah cengkeh, jahe dan yang lainnya,” kata Bupati.
Menurut Bupati, Pemkab Simalungun akan melakukan upaya membangkitkan kembali hasil pangan rempah-rempah untuk kedaulatan pangan & peningkatan penghasil para petani di Kabupaten Simalungun. “Masalah kedaulatan pangan sudah dibicarakan dengan cukup intens bersama Menteri Pertanian dan tinggal menindak-lanjuti secepatnya untuk membicarakannya di Kementerian Pertanian,” kata Bupati.
Dalam kesempatan itu, Gubsu bersama Bupati Simalungun menerima Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Award 2021 Kategori Birokrasi dari Kementrian Pertanian RI yang diserahkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.RM